Saat ini sampah menjadi masalah utama manusia. Berton-ton sampah dibuang
setiap harinya ketempat pembuangan akhir. Contohnya saja di Jakarta, sekitar
8000 ton sampah per hari yang di buang di TPA. Jika hal ini dibiarkan
terus-menerus bumi kita akan di penuhi dengan sampah. Lain halnya dengan negara
maju seperti Jepang dan Singapura, dengan lahan yang sangat minim tapi mereka
bisa menanggulangi sampah yang setiap hari di buang oleh penduduknya dengan
melakukan pembakaran menggunakan mesin sehingga sisa sampah hanya 10%. Hal ini
sangat sulit dilakukan oleh negara berkembang pasalnya jika ada 1000 ton
sampah, dana yang dikeluarkan untuk pembakaran sekitar 1 Milyar Rupiah.
Hal ini yang mendorong
banyak orang untuk melakukan daur ulang atau menggunakan kembali barang yang
sudah tidak terpakai. Kita dapat menggunakan kembali kertas, kayu, plastik,
logam, dan bahkan batu menjadi aksen interior rumah yang menarik dan unik.
Gambar diatas merupakan
contoh pendaur ulangan kayu dan besi. Kayu dan besi yang sudah tidak terpakai
dan menjadi terbengkalai di gudang sebaiknya digunakan kembali jika kondisinya
tidak rapuh dan berkarat, hal ini juga dapat menghemat pengeluaran selain itu
kita juga dapat membuat sendiri model dan bentuk barang yang ingin di buat.
Gambar diatas juga
merupakan penggunaan kembali barang yang sudah tidak terpakai. Pohon yang di tebang biasanya hanya di ambil
dahan yang besar saja, sedangkan ranting dan dahan yang kecil dibiarkan begitu
saja. Hal ini dapat kita manfaatkan sebagai penghias dinding dan atap.
Daftar Pustaka
Stewart, Martha, 2010. Living
Indonesia. Kompas Gramedia – Jakarta.
www.google.com