Manusia diciptakan sangat sempurna oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Manusia
diberikan kecerdasan yang melebihi makhluk-makhluk Tuhan yang lainnya. Otak sebagai
organ teratas manusia diketahui memiliki 100 milyar sel neuron aktif yang
saling terhubung apabila terjadi interaksi antara sel-sel tersebut diketahui
ada sekitar 1000.000 interaksi sel otak dalam setiap detik. Inilah bukti kehebatan otak manusia yang tidak
dapat dikalahkan oleh sistem komputerisasi manapun. Oleh karena itu setiap
manusia tentu mampu melakukan hal-hal yang luar biasa seperti berpikir dan bernalar.
Berpikir
adalah suatu proses
kegiatan kerja yang melibatkan otak untuk mendapatkan pemahaman akan suatu hal
tertentu. Berfikir mencakup segala aktivitas mental,
kita berpikir saat memutuskan barang apa yang akan
kita beli di toko. Kita berpikir saat melamun
sambil menunggu mata kuliah pengantar psikologi dimulai. Kita berpikir saat menulis artikel, menulis makalah, puisi, membaca buku,
menulis surat, merencanakan liburan, atau mengkhawatirkan
persahabatan yang terganggu, atau terkadang ada suatu problema yang harus ia
hadapi. Menurut Sudarminta, bernalar adalah kegiatan pikiran untuk
menarik kesimpulan dari premis – premis yang sebelumnya sudah diketahui.
Bernalar Bias mengambil bentuk induktif, deduktif, ataupun abduktif. Penalaran
induktif merupakan proses penarikan kesimpulan yang berlaku umum (universal)
dari rangkaian kejadian yang bersifat khusus (pertikular). Sebaliknya,
penalaran deduktif adalah penarikan kesimpulan khusus berdasarkan hokum atau
pernyataan yang berlaku umum. Adapun penalaran abduktif (suatu istilah yang
dikenalkan oleh Charles S. Pierce) adalah penalaran yang terjadi dalam
merumuskan suatu hipotesis berdasarkan kemungkinan adanya korelasi antara dua
atau lebih peristiwa yang sebelumnya sudah diketahui.
Pada hakikatnya berpikir
merupakan ciri utama bagi manusia untuk membedakan antara manusia dan mahkluk
lain. Berpikir juga berarti berjerih–payah
secara mental untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan keluar
dari persoalan yang sedang dihadapi. Berpikir lebih luas dari sekedar bernalar. Berpikir merupakan daya yang paling utama serta merupakan
ciri yang khas yang membedakan manusia dan hewan. Manusia dapat berpikir karena
manusia mempunyai bahasa, sedangkan hewan tidak. Macam–macam berpikir diantaranya berpikir autistic dan
berfikir realistic. Dan berpikir realistis yaitu dengan berpikir deduktif,
induktif, evaluatif. Dalam bernalar memang belum ada benar – salah. Yang ada betul
keliru, sahih atau tak sahih. Akan tetapi,
kalau kegiatan berpikir dimengerti secara lebih luas dan menyeluruh, mulai dair
penerapan indrawi, konseptualisasi atau proses pemahaman atas data yang
diperoleh, serta berakhir dengan penegasan putusan, dapat saja kita bicara
tentang benar – salah dalam berpikir. Penalaran yang betul merupakan unsur yang
amat penting dalam kegiatan berpikir, dan dapat menunjang kegiatan berpikir
yang benar.
Sumber :