Minggu, 11 Maret 2012

Mendaur Ulang Sampah Menjadi Aksen Interior Rumah

Saat ini sampah menjadi masalah utama manusia. Berton-ton sampah dibuang setiap harinya ketempat pembuangan akhir. Contohnya saja di Jakarta, sekitar 8000 ton sampah per hari yang di buang di TPA. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus bumi kita akan di penuhi dengan sampah. Lain halnya dengan negara maju seperti Jepang dan Singapura, dengan lahan yang sangat minim tapi mereka bisa menanggulangi sampah yang setiap hari di buang oleh penduduknya dengan melakukan pembakaran menggunakan mesin sehingga sisa sampah hanya 10%. Hal ini sangat sulit dilakukan oleh negara berkembang pasalnya jika ada 1000 ton sampah, dana yang dikeluarkan untuk pembakaran sekitar 1 Milyar Rupiah.
            Hal ini yang mendorong banyak orang untuk melakukan daur ulang atau menggunakan kembali barang yang sudah tidak terpakai. Kita dapat menggunakan kembali kertas, kayu, plastik, logam, dan bahkan batu menjadi aksen interior rumah yang menarik dan unik.
            Gambar diatas merupakan contoh pendaur ulangan kayu dan besi. Kayu dan besi yang sudah tidak terpakai dan menjadi terbengkalai di gudang sebaiknya digunakan kembali jika kondisinya tidak rapuh dan berkarat, hal ini juga dapat menghemat pengeluaran selain itu kita juga dapat membuat sendiri model dan bentuk barang yang ingin di buat.
            Gambar diatas juga merupakan penggunaan kembali barang yang sudah tidak terpakai.  Pohon yang di tebang biasanya hanya di ambil dahan yang besar saja, sedangkan ranting dan dahan yang kecil dibiarkan begitu saja. Hal ini dapat kita manfaatkan sebagai penghias dinding dan atap.

Daftar Pustaka
Stewart, Martha, 2010. Living Indonesia. Kompas Gramedia – Jakarta.
www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar